Pages

8.11.11

sampah serapah di meja kerja

saya menghabiskan waktu saya sekitar sembilan sampai sepuluh jam perhari di kantor. dari senin sampai jumat. dengan volume kerja yang tidak terlalu banyak [mungkin kalau ditotal, waktu yang benar-benar saya pakai untuk bekerja cuma sepertiga nya], hitung saja... betapa banyak waktu luang saya! jauuuuh lebih banyak daripada waktu luang selama di rumah. nah, jadi wajar saja kalau bagi saya, kantor sudah menjadi semacam 'rumah' kedua. dan meja kerja boleh lah disebut 'kamar' nya.

inilah penampakan meja saya [setelah dengan segenap usaha dijadikan sebersih-bersih nya dan serapih-rapih nya, biar layak difoto. haha!]


okay, mari kita telaah satu persatu.

highlite nya adalah barang-barang favorit yang ada di meja saya. barang favorit disini bisa diartikan sebagai barang-barang pribadi yang ga bagus-bagus amat tapi saya terlalu sayang untuk menyingkirkan nya dari permukaan meja.

dimulai dari si tempat pensil. ini termasuk barang yang tercipta begitu saja, tanpa perencanaan. pas lagi melamun sambil pegang-pegang sepotong kardus bekas yang muncul entah dari mana, tanpa sadar saya sudah mengupas lapisan paling atas nya sampai terlihat lapisan yang bergelombang itu. setelah kembali memijak bumi, saya baru mikir, ini mau diapakan ya? dan jadilah tempat pensil itu. so simple.

yang kedua adalah bantalan jarum pentul. nah nah nah, sekarang baru saya mikir, apa istimewa nya bantalan jarum pentul ini kok sampai bisa nangkring dengan manis nya di meja saya? mungkin karena saya termasuk jilbaber beraliran jarum pentul [ada jilbaber yang beraliran peniti], jadi penting buat saya untuk mempunyai sekumpulan jarum berkepala bulat warna warni yang selalu siap sedia dalam jangkauan tangan.

benda favorit selanjut nya adalah [jreng jreng jreng...] si sapi. mug kesayangan yang pernah menghilang setelah saya tinggal cuti selama tiga bulan. syukurlah bisa ketemu lagi. kenapa kesayangan? mmm... there was a time when i was into all the cowy things. dan karena ini pemberian dari koko.

last but not least, paper globe pertama saya, yang dulu pernah saya ceritakan. beda nya, kalau barang-barang yang lain walau pun ga ada bagus-bagus nya tapi jelas fungsi nya, tidak demikian dengan yang satu ini. seumur hidup nya dia seliweran di seputaran meja saya tanpa tujuan yang pasti [malang sekali nasib paper globe ini]. tapi ya itu tadi, entah kenapa saya tidak sampai hati memindahkan nya [dan ga pernah kepikiran untuk membuang nya].

mmm... saya mau mengaku. sebenar nya ada satu barang yang sangat ingin saya singkirkan: mesin fax. boleh? tidak? oh, ya sudah [usaha boleh kan].

by the way, did you notice my very own desktop background? haha! ya, saya senarsis itu.

well, itu penampakan permukaan meja saya. but, the jackpot is what lays UNDER it. di situ terletak harta karun saya yang berharga. saya bilang harta karun saya, karena saya yakin cuma saya yang menganggap segala yang ada di bawah meja saya berharga [eh, dan para pengumpul kertas bekas tentu nya].


yak. lihat saja tumpukan koran itu! dan segala kertas yang ada di atas laci itu. itu lah para amplop bekas yang saya banggakan. they do give me so many idea.

highlite nya. yang pertama, tersimpan di dalam laci adalah segala yang saya perlukan untuk bertahan hidup selama di kantor. dari tiga susun laci, yang isi nya perlengkapan kantor cuma yang paling atas saja. laci tengah dan paling bawah penuh dengan 'barang-barang saya'. if you know what i mean. haha! yang tertangkap kamera, di laci paling atas adalah segala stempel plus tinta nya dan baterai cadangan untuk keyboard dan mouse nya pak boss. di laci tengah adalah sekotak pensil warna, doubletape, dan lotion. laci paling bawah dikuasai halaman-halaman koran yang sudah saya pilah dan segala hasil keisengan tangan saya yang tidak layak dipublikasikan.

yang kedua. nah, ini adalah dosa saya. saya paling emoh membuang-buang kertas. salah fotokopi, simpan! salah print, simpan! fax report, simpan! potongan dari printout buku agenda, simpan! dan semua sampah serapah itu akhir nya menumpuk di meja saya. untuk menyembunyikan nya, saya taruh saja di balik monitor. maksud sebenar nya sih menyembunyikan, tapi ternyata tidak se-tersembunyi itu! kalau sudah banyak [atau saya sudah insyaf dan kembali ke jalan yang benar] baru saya sortir dan saya simpan di laci [iya, tetap disimpan, bukan dibuang]

dan, inilah pemandangan di daerah kekuasaan saya selengkap nya...


hey, rupa nya para sepatu turut meramaikan suasana.

saya lebih sering dapat wangsit atau cari wangsit [baca: internetan] buat bikin ini itu selama di kantor. dan memang sempat nya ya pas di kantor. kalau sudah di rumah saya lebih memilih jadi ibu yang baik dan benar saja buat si kecil. dampak nya, ruang kerja saya jadi tak ubah nya workshop dadakan. kadang saya jadi sungkan kalau ada yang lihat pas saya lagi ngutak atik segala ini itu yang tidak berhubungan sama pekerjaan. tapi mau bagaimana lagi, sudah terlanjur tebal muka, ya lanjut saja. haha!

my next project... kepingin memanfaatkan potongan kertas dari sisa printout buku agenda yang sudah dikumpulkan. untuk dijadikan block note mungkin? we'll see.


3 comments:

  1. kei..

    cinta deh..
    hehehe..

    terusterus, baru tau klo dirimu pernah suka sapi :)
    terusterus, paper globe nya masih suka bikin takjup,
    terusterus, mejanya lebih rapi dari mejaku,
    terusterus, akuuuuuuhh iriiiiiiii...
    terusterus, sudah ber high heels lagi? *teteup*


    miss you, eniwei...

    ReplyDelete
  2. suka sapi??? mmm... kok jadi kaya gimana gitu ya baca nya... haha
    dulu itu vah, bawaan bayi :)

    miss you more!

    ReplyDelete
  3. blognya bagus mbak..keep on writing yah..:) kreatif bgt, takjub dg org kreatif. dipublish terus mbak hasil karyanya..he2,siapa tw bisa jd usaha sampingan..:)

    ReplyDelete